Lokasi: Jalan Lingkar Timur Tomohon Utara | Fasilitas: Penginapan, Wedding Chapel, Outbound, Amphiteatre, Jalan Salib dan Gua Maria | #BukitDoaMahawu

PLS 2023 SMP Lokon di Bukit Doa Mahawu

Pengenalan Lingkungan Sekolah 82 siswa kelas 7 SMP Lokon TA 2023-2024 ditutup di Bukit Doa Mahawu.

Romantisme Wedding Party di Bukit Doa Mahawu

Bentangan garis lampu memayungi mesera setiap undangan para tamu pesta perkawinan bernuansa alam di Bukit Doa Mahawu.

Camping PLS SMA Lokon di Bukit Doa Mahawu

Camping Ground Bukit Doa Mahawu menutup rangkaian Pengenalan Lingkungan Sekolah 154 siswa angkatan 21 SMA Lokon.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label visitor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label visitor. Tampilkan semua postingan

22/04/2017

Yuk, Outbound di Mahawu Adventure



Bukit Doa Tomohon - “Ketakutan selalu menjadi penghalang bagi kita untuk melangkah. Takut gagal, bisa membuat orang bertindak secara hati-hati. Takut gagal bisa membuat orang berhenti untuk melangkah. Semua tergantung dari keputusan anda” kata Richard Mampouw di hadapan peserta Outbound, Kamis sore (9/3/2017) di Bukit Doa Mahawu, Tomohon.


Mahawu Adventure (MAD) Tomohon adalah fasilitas baru di Bukit Doa Mahawu untuk pengunjung yang suka menghadapi rintangan tapi ada fun dan keberanian. Outboun seperti ini bermanfaat untuk menghilangkan kejenuhan karena rutinitas pekerjaan.


Pertama-tama peserta wajib memakai alat keamanan yaitu, Full body Harness dan Helmet
“Sebelumnya, tolong dengarkan penjelasan saya demi keamanan” kata Icad, sang manajer MAD di hadapan anak-anak jurnal Lokon itu.


“Jadi, adik-adik semua akan menghadapi 8 rintangan permainan yang seru dan menantang adrenalin kalian. Rintangan-rintangan itu disebut  High Ropes yang terdiri dari Spider Games, Monkey Bridge, Elvis Walk, Mongkey Bridge (kedua), Horse Track, Tiberian Bridge, Spider Net dan Double Line. Setelah melewati ke delapan rintangan kalian akan bermain Flying Fox 60 meter dan Long Flying Fox 150 meter. Inilah petualangan yang kalian alamai sore ini.” lanjut Icad.


Titik awal Outbound berada di sebelah Utara , berupa Spider Net atau tangga tali berjala dengan cara bergelantungan.

 “Kak, takut. Saya pikir tadi mudah ternyata sampai di atas bikin kaki saya gemetaran”,  seru Kezia yang sudah melangkah di Monkey Bridge tapak bertali pertama dan terhenti untuk menapak di tapak kedua.

Melihat Kezia ketakutan, Icad memberikan intruksi kepada Kezia agar kaki kanan melangkah, sementara tangan kiri berpegangan pada tali. Begitu sebaliknya. “Ayo kamu bisa. Percaya pada diri sendiri. Kau pasti bisa Kezia” kata saya ikutan memberi semangat. Bersamaan dengan itu, saya ingat kata bijak,

“Keberanian adalah tanda bahwa anda ditakdirkan menjadi orang besar. Tanpa keberanian anda akan gagal. Tapi hanya memiliki keberanian, anda juga akan gagal. Perlu bersikap positif pada diri sendiri”. Ayo Kamu bisa (Dokumentasi Pribadi)

Intruksi itu meredakan kegugupan Kezia. Sejak itu Kezia berhasil mengalahkan ketakutannya sendiri. Saya melihat Kezia mampu melahap 8 rintangan dengan pelan tapi sukses. Pengalaman takut, rasa gemeteran saat mengarungi rintangan, ternyata diungkapan oleh beberapa siswa laki-laki. Inilah saatnya untuk “learning by doing”.



Setiap siswa dihadapakan pada keadaan yang menuntutnya untuk mampu mengatasi masalahnya sendiri. Kelak metode pembelajaran eksperensial ini, bisa diimplementasikan siswa dalam hidup sehari-hari.


“Kami tidak hanya memberikan keindahan alam dan perlengkapan outbound yang aman (safety first) tetapi MAD memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk membangun team work, leadershipdan percaya diri” ujar Icad  manajer MAD.

Icad mengaku sering menerima rombongan dari perusahaan, pemerintah, lembaga pendidikan dan kaum muda lintas agama untuk mengadakan outbound.

Untuk pengunjung  objek wisata alam Bukit Doa Mahawu yang berminat mencoba kegiatan outbound ini, Icad kembali memberikan informasi, “Paket lengkap bermain di MAD per orang Rp. 130.000,-. Tapi kalau rombongan lebih dari 20 orang kami beri harga istimewa per orang bisa membayar Rp. 100.000,- Paket lengkap itu terdiri dari 8 rintangan High Ropes dan dua Flying Fox” tegas Icad saat saya tanya soal harga untuk menggunakan permainan di MAD.


Kehadiran fasilitas outbound MAD di Bukit Doa Mahawu juga meningkatkan kunjungan  wisatawan yang berasal dari  manca negara dan luar kota serta dari berbagai instansi swasta atau pemerintah. Wisatawan datang ke MAD rata-rata memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menyoba nyali dan memacu adrenalin serta membangun kebersamaan sebagi tim kerja. (trilokon)



Share:

15/03/2014

Family Gathering HUT Kalbe Farma ke 47

Bukit Doa Tomohon - Mengapa Family Gathering Kalbe Farma diadakan di Bukit Doa Mahawu? Tak hanya Kalbe Farma yang mengadakan outing di lokasi Bukit Doa. Tercatat dari Kantor Pajak, Kejaksaan, Provider seperti XL, Indosat, dll pernah mengadakan outing di lokasi Bukit Doa Mahawu.

Setelah tanya sana sini, hampir para peserta mengatakan, "Di sini udaranya sejuk meski matahari bersinar dari pagi hingga sore. Kami merasa lega oleh udara bebas polusi dan yang tak kalah penting adalah taman-taman yang ditatat rapi serta view Gunung Lokon yang mempesona".

Di Bukit Doa, kami mendapatkan kerja sama, persaudaraan, fun game, persahabatan, kebersamaan dan doa bersama. Semua yang didapat akan kami bawa dalam kinerja, produktivitas dan profesionalitas di tempat kerja.




Share:

24/10/2013

Kunjungan Para Pendeta Asal Jerman ke Kelong Garden



Bukit Doa Tomohon -Kembali Kelong Garden dipilih untuk lokasi pertemuan Para Pendeta dari Jerman baru-baru ini.

Hall Kelong Garden yang mampu menampung lebih dari 100 orang dore itu menjadi centre dari seluruh kegiatan para pendeta dari Jerma bersama jemaat lainnya.

Keyboard yang mengiringi Tomohon Christian Choirs tak henti-hentinya memberikan suasana kehangatan tersendiri dalam acara tersebut. Satu dua orang dengan lantangnya melantunkan lagu untuk menghibur para tamu.



Perjamun kasih yang digelar menjadi ajang keakraban dan persaudaraan yang indah dalam kebersamaan dengan para pendeta. Suasana alam dan kesejukan udara di Kelong Garden seakan makin menghangatkan pertemuan saat ini. Berbagai suguhan kuliner khas Manado dan minuman makin mengenyangkan rasa persaudaraan.




Share:

21/10/2013

In House Training: Kantor Pajak Pratama Manado




TOMOHON -Kelong Garden, yang menyatu dengan Bukit Doa Mahawu tak hanya digunakan sebagai tempat resepsi perkawinan saja tetapi digunakan untuk IHT (In house training) oleh berbagai instansi swasta maupun pemerintah.

Baru-baru ini 5 Oktober 2013, Kantor Pajak Pratama Manado mengadakan kegiatan in house training bagi karyawannya se-Sulutenggo di Kelong Garden. Peserta yang datang lebih dari 70 orang yang adalak karyawan Pajak di Manado dari berbagai eselon.

Mereka begitu enjoy menggunakan fasilitas yang disediakan di Kelong Garden untuk kegiatan IHT.

Halaman Kelong Garden yang luas

Aula Kelong Garden dengan model rumah kayu digunakan untuk kegiatan indoor seperti Public Speaking, Ceramah dari pimpinan serta untuk perjamuan kasih. Sedangkan kegiatan fun games dilaksanakan di halaman dekat aula.

Udara sejuk Tomohon khususnya di lokasi Kelong Garden ikut memberikan kenyamanan tersendiri bagi kelompok-kelompok peserta fun games yang bertujuan untuk membangun keakraban dan team work seperti character building.

Tampak Gunung Lokon begitu dekat
Aula Kelong Garden, Pusat Kegiatan


"Udara yang sejuk membuat kami betah untuk berkegiatan dan sekaligus makin membuat kami lahap dalam makan" ujar salah satu peserta.

Share:

22/03/2013

Paket Wedding Party Di Bukit Doa

 
TOMOHON, Bukit Doa Mahawu -Kapel Mahawu memang unik dari segi arsitektur dan alamnya yang indah serta kesejukan udaranya. Banyak kali, Kapel Mahawu ini dijadikan saksi untuk melanggengkan tali cinta sepasang muda-mudi untuk membangun Mahligai Perkawinan yang dikuduskan oleh Tuhan.






Begitu seringnya menerima pemberkatan pernikahan di Chapel Mahawu, pihak pengelola menawarkan paket wedding yang bernuansa "back to nature" atau outdoor wedding yang eksotik.

Paket Wedding itu berisi:
  • Wedding Chapel
  • Dekorasi Chapel, menggunakan bunga hidup.
  • Tempat Resepsi Perkawinan bisa dipilih tempatnya Gua Mahaw, Cafe Mahawu, Alamanda, Moyaporong, atau Kelong Garden. Setiap tempat memiliki keunikannya sendiri karena viewnya yang berbeda. Yang sering dipakai adalah Kelong Garden.
  • Konsumsi Pernikahan model Catering
  • Sound system: Keyboard, Audio Visual
Untuk selengkapnya silahkan hubungi kami dengan meng- KLIK di sini.
Share:

24/03/2012

Ribuan Pengunjung Padati Bukit Doa



Jumat, 23 Maret 2012 - Bukit Doa yang berada di lereng Gunung Mahawu sebelah Barat, sejak pagi hingga sore dipadati ribuan pengunjung dari berbagai tempat. Paling jauh tercatat dari Inobonto, Kotamobagu, daerah yang jarak tempuh 3 jam lebih dari Tomohon.

Para pengunjung lebih banyak datang dalam rombongan. Paling banyak rombongan dari Hotel Sutan Raja, Maumbi bersama umat Gereja Bethel Indonesia. Kegiatan mereka bertajuk Family Gathering Putra Altar GBI. Diperkirakan ada 300 lebih orang dalam rombongan itu.

Amphiteater dan Gua Mahawu telah dibooking jauh hari, untuk kegiatan ibadah dan sekaligus aneka macam fun games per kelompok, seperti jaring laba-laba, ye-yel dll. Kehadiran rombongan ini memang membuat suasana sekitar Bukit Doa makin ramai.



Rombongan lain datang dari Wanita Kaum Ibu (WKI) jemaat Manado. Ada dua rombongan WKI yang menggunakan tempat di Cafe Mahawu dan di bawah pohon, karena sudah tidak ada tempat lagi. Puji-pujian dilantunkan dan ibadah padang dimulai serta perjamuan kasih mereka lakukan dengan meraih dalam kebersamaan iman.

Sejak pagi cuaca terasa enak. Tidak hujan dan tidak terlalu panas. Cerah namun kesejukan terasa di kulit. Cuaca yang bersahabat ini membuat para pengunjung lain betah untuk tetap bertahan dalam segalam macam aktivitasnya.

Mudika Kolongan Paroki Hati Kudus Yesus Tomohon, sejak pagi jam 8 sudah mulai adakan Ibadah Jalan Salib, Disusul Ibu-ibu WKRI Paroki Tanawangko juga mengadakan jalan salib karena hari itu bertetapan dengan Hari Jumat Masa Prapaskah.

Pengunjung pribadi dan keluarga pun silih berganti datang ke Bukit Doa. Banyaknya kendaraan yang masuk tak urung membuat macet di tanjakan terjal selepas Posko. Tanjakan ini memang tanjakan rawan macet dan sering banyak kendaraan yang tak mampu naik karena kurang memperhatikan pergantian gigi saat naik tanjakan.



Kedatangan ribuan pengunjung, membuat suasana Hari Raya Nyepi menjadi ramai. Liburan yang jatuh pada Hari Jumat, memang selalu membuat ramai lokasi wisata religius ini. Antisipasi parkir, kebersihan dan keamanan selalu diutamakan selain kelancaran arus kendaraan yang masuk. Berdasarkan pemantauan lapangan jumlah kendaraan mobil maupun sepeda motor pada hari itu mencapai ratusan unit. Parkir di bawah, di muka Alamanda juga di Amphi penuh sesak. Upaya pengaturan dan penertiban dilakukan dengan baik sehingga lancar dan terkendali.


Di saat keramaian itu ada, yang menjadi kendala sekaligus tantangan adalah kebiasaan pengunjung yang meninggalkan sampah tidak pada tempatnya. Kesan kotor pun menjadi pekerjaan yang selalu tersisa ketika pengunjung pulang ke rumahnya maing-masing. Ajakan lewat pengeras suara berkali-kali disampaikan, namun rupanya lifestyle pengunjung tetap saja meninggalkan sampah di mana-mana.
Share:

20/03/2012

Hari Nyepi, Kok Ramai?



"Bukit doa kalau ramai hari apa?" tanya salah seorang pengunjung yang baru pertama kali datang ke lokasi ini. Dengan senang kami pun menjawabnya sesuai dengan monitoring yang kami lakukan setiap hari.

"Pengunjung atau peziarah datang ke lokasi biasanya mualai hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Tapi, lebih banyak ketika esoknya hari Libur atau pas hari Libur."

Pengunjung tadi tampak puas dengan jawaban kami. Wajah berseri dan kemudian ia bergabung dengan kelompoknya yang datang menggunakan bus pariwisata milik salah satu tour and travel dekat Bandara. Kami pun terus memonitor situasi dan kondisi Bukit Doa bersama security yang jaga 24 jam, secara bergantian.

"Direncanakan Bukit Doa akan ramai pada hari Raya Nyepi, Jumat, 23 Maret, ini. Tercatat di kantor JSM, banyak kelompok yang sudah booking jadi, tempat yang kami punyai untuk beraneka macam kegiatan. Umumnya setelah tiba mereka adakan ibadat padang dan sekaligus acara ramah tamah", lanjut kami menjelaskan.

Memang, Bukit Doa memiliki banyak fasilitas untuk berkumpul orang. Tempat-tempat yang bisa digunakan adalah, Moya Porong ada 2 tempat, lalu Ampiteater ruang terbuka yang bisa menampung seribu orang lebih, Gua Mahawu bisa digunakan untuk lebih dari 200 orang, bahkan di sini pernah dipakai untuk resepsi perkawinan untuk 500 orang. Ruang serba guna atau cafe mahawu menjadi ideal untuk acara-acara seperti ibadat dengan menggunakan LCD, acara ulang tahun, meeting, dll.

Jika ada yang ingin ibadat indoor bisa menggunakan Chapel Mahawu yang memiliki kapisitas hingga 150 orang. Demikian juga, Alamanda Retreat, jika tidak ada yang menginap, lokasi itu bisa dipakai untuk pertemuan atau ibadat. Masih ada satu tempat lagi yaitu Kelong Garden yang lokasinya berada di seberang jalan di muka pintu masuk Bukit Doa. Kelong Garden selain menjadi spot pre weeding dan hunting foto, juga dipakai untuk meeting atau resepsi perkawinan.

Lokasi-lokasi itu pada hari Raya Sepi, sudah dipesan oleh kelompok-kelompok baik dari Manado, Tondano, Bitung dll. Namun, jangan kuatir tidak mendapatkan tempat. Rombongan anda bisa menggunakan secara gratis lokasi-lokasi di bawah pohon yang sejuk dan sudah ada tempat duudk permanen. Menyatu dengan alam, adalah konsep peribadatan yang dilakukan oleh sebagian umat beriman.

Berdasarkan catatan kami itu, maka diperkirakan Hari sepi itu bakal ramai di Bukit Doa. Semoga cuaca serah sebagaimana diharapkan banyak orang.
Share:

15/03/2012

Shooting Pacific TV Manado di Jalan Salib Mahawu



Secercah cahaya mentari akhirnya mucul juga di sela-sela guyuran hujan seminggu ini. Cuaca panas pukul  dua belas siang, Rabu, 14 Naret 2012, tak disia-siakan oleh empat orang Crew dari Pacific TV, Manado yang datang melalui pintu masuk Selatan, pintu Jalan Saib.

"Kami (berempat) akan shooting di lokasi Jalan Salib ini untuk episode Baron dan Survive Sulut yang kami tayangkan setiap Selasa,  Jumat dan Minggu sore." kata Om Charlie memperkenalkan diri. "Jadi bentuk adegannya bagaimana ini? tanya saya sambil menyambut kedatangan mereka.

Kemudian Om Charlie, Produsernya menjelaskan tentang story boardnya. Diawali dari selamat datang di Jalan Salib Mahawu, lalu kemudian menuju ke 14 perhentian Jalan Salib. Sementara mengikuti Jalan Salib, adegan Pilatus menghukum mati Yesus, Simon Kirene membantu Yesus, Yesus dipaku pada kayu salib, Bunda Maria memangku jenasah Putera-Nya Yesus, sampai ke Gua Maria.

Perhentian-perhentian itu selain diambil gambarnya juga ada dialog dengan Host-nya tentang arti dan makna mengikuti Jalan Salib lewat para tokoh-tokoh tadi. Sebagaiman diketahui, bahwa Jalan Salib Mahawu didesain bukan menonton jalan salib tetatapi mengikuti jalan salib dengan cara meletakan setiap adegan berupa patung-patung diorama setinggi manusia di tengah jalan.


Nuansa mengenangkan kembali kisah sengsara dan penderitaan Yesus sangat dramatis karena patung-patungnya yang menggambarkan betapa beratnya Yesus memikul Salib, juga alam lingkungan yang sedikit menanjak penuh balutan natural hutan Mahawu. Di masa prapaskah ini banyak yang berdevosi atau beibadat jalan salib terutama pada hari Jumat.

Setelah melewati Yesus berjuma dengan para perempuan Yerusalem, tiba-tiba hujan turun. Namun shooting masih tetap berjalan hingga perhentian ke 14 di Makam Yesus yang kosong. Cameraman tetap roll di setiap perhentian. Dalam editingnya, narasi akan di tambah di setiap perhentian sesuai dengan buku doa Jalan Salib yang kami berikan kepada Om Charlie selaku Produser acara ini.

Closing adegan berada di spot terindah di belakang Chapel dengan latar belakang view kota Tomohon yang berbukit-bukit. Ucapan terima kasih atas kedatangan dan kesempatan shooting tersampaikan dalam closing adegan di lokasi ini.


Karena gerimis datang lagi, kami beristirahat sejenak untuk minum kopi hitam di Cafe Mahawu dekat Amphiteater. Dalam pembicaraan di cafe, Om Charlie mengatakan bahwa shooting ini dilakukan untuk episode Baron dan Survive Sulut sekaligus dalam rangka menyambut Paskah. Memang, Paskah tidak khidmat sebelum beribadat Jalan Salib tentunya.
Share:

12/03/2012

Menghirup Energi Positif Kepariwisataan di Cafe Mahawu



Senin, 12 Maret 2012, Bukit Doa Mahawu diselimuti kabut disertai gerimis dan sekali-kali langit tak bersahabat dengan mencurahkan hujan lebat. Pengunjung obyek wisata religi ini tak seramai seperti hari libur atau Sabtu dan Minggu. Meski hari ini hari Senin, namun pengunjung pun masih juga datang untuk memasuki komplek Bukit Doa Mahawu.

Tercatat dalam buku tamu hari ini, rombongan dari Jakarta, Lansia Amurang, Keluarga Ibu Kapolres Tomohon, Rombongan dari SMK Kristen Solagratia, Tongkeina. Meski cuaca dingin, namun nampaknya para pengunjung menikmati sejuknya hawa pegunungan. "Torang so siap payung. Jadi for torang, hujan nyanda masalah." kata salah satu pengunjung yang sedang jalan-jalan di seputaran Amphiteater.

Dari sekian pengunjung yang menarik adalah rombongan dari SMK Solagratia. Menariknya adalah, selain memakai seragam kaos bercorak putih dan datang menggunakan bus pariwisata berwarna merah putih, mereka basah-basah dan menyibak kabut hanya untuk sebuah ujian pratek sekolah.


Rico, salah satu guru, guide tour kawakan dan owner Bellawisata Tour and Guide, mengatakan, "Saya bawa mereka untuk mengenal obyek-obyek wisata di Tomohon. Salah satunya di Bukit Doa ini. Kami berkunjung ke lokasi wisata ini dalam rangka Ujian Nasional Kompetensi Pratek/Kejuruan Usaha Perjalanan Wisata. Karena itu, tour kami kami beri judul Tour Guiding, Tour Planning and Ticketing."

Sebanyak 30 siswa dibawa ke lokasi dan didampingi oleh beberapa guru. Di salah satu ruang yang diberi nama ruang serba guna Cafe Mahawu, mereka mengadakan berbagai macam aktifitas. Salah satu yang wajib dilakukan oleh para siswa jurusan pariwisata ini adalah public speaking dalam bahasa Inggris. Tema yang diangkat adalah memperkenalkan obyek-obyek wisata, seperti Bunaken, Taman Nasional Tangkoko dll seolah-olah mereka ngomong di hadapan turis asing.

"Satu per satu saya suruh mereka maju di hadapan teman-teman untuk berbicara dan memperkenalkan secara detail obyek-obyek wisata di Sulut, tapi menggunakan dalam bahasa Inggris. Karena ini ujian pratek, maka saya nilai kelancaran mereka berbahasa Inggris." lanjut Rico.

Kedatangan para siswa jurusan pariwisata di lokasi wisata dan ziarah ini sangatlah positif. Tak hanya mempratekkan ilmu kepariwisataannya, tetapi mengenal secara dekat salah satu obyek wisata menambah semangat mereka untuk belajar secara profesional di jalur pariwisata. Bahasa Inggris merupakan bahasa wajib yang harus dikuasai untuk menjadi tour guide.


Tapi menguasai data-data tempat wisata lebih penting. "Berapa luas Pulau Bunaken? Siapa yang tahu? Sudah pernah ke Tangkoko? Di situ ada apa saja? Berapa luasnya?" kata Rico memberi pancingan pertanyaan seputar data base tempat wisata kepada siswanya agar menyertakan data akurat dalam public speaking-nya.

Setelah semua selesai ujian pratek, acara kemudian dilanjutkan dengan istirahat dan menikmati bekal makan yang dibawa. Hujan pun terus berlanjut. Dinginnya kawasan Bukit Doa mulai terasa di badan. Bus Pariwisata yang berlabel Ujian Nasional Kompetensi 2012 bergerak meninggalkan lokasi.
Share:

11/03/2012

Eksotiknya Panorama Alam Dari Bukit Doa

Tempat Strategis Untuk Menikmati Eksotiknya Panorama Alam


Masih ingat kisah tentang meletusnya Gunung Lokon? Kalau belum, silahkan klik di sini atau silahkan membaca tulisan di Kompasiana dengan mengklik judul ini "Gunung Lokon Antara Ironi dan Bahaya".

Masyarakat setempat menyebut kejadian letusan Gunung Lokon dengan "Lokon basembur atau Lokon so polote". Meletus, basembur, so polote atau erupsi, artinya sama. Yaitu keluarnya lava pijar atau debu vulkanik yang membumbung ke langit setinggi 300 hingga 500 meter dari kawah Tompaluan, Gunung "berapi" Lokon yang masih aktif.

Masyarakat setempat sudah bisa mengukur besar kecilnya letusan. Jika letusan itu disertai dengan dentuman keras yang mampu menggetarkan kaca-kaca rumah penduduk hingga berderit-derit bunyinya, nah letusan itu dianggap berskala besar. Mereka siap dan selalu waspada untuk segera mengungsi hindari debu vulkanik yang jatuh, sebagaimana diintruksikan oleh team SAR. Terlalu seringnya Gunung Lokon ba sembur, membuat masyarakat terbiasa dengan situasi dan kondisi itu sehingga merasa tenag dan tak seheboh seperti yang diberitakan di TV swasta

Aktifitas vulkanik Gunung Lokon, atau terlihatnya asap 'brokoli" ke langit dari kawah Tompaluan, rupanya menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung Bukit Doa. "Saya mau foto bersama dengan background Gunung Lokon", demikian komentar salah satu pengunjung yang datang dengan rombongan.

Banyak pengunjung yang tahu bahwa panorama alam Tomohon dan sekitarnya, memang eksotik jika dilihat dari Bukit Doa Mahawu. Sejauh mata memandang dan mengarahkan pandangan sambil menyisir dari Utara ke Selatan, hamparan lanskap alam ciptaan Tuhan, terlihat eksotik nan indah.

Bukit Tatawiran, Gunung Lokon dengan asapnya, perkampungan padat di kaki Gunung, pantai Amurang di sebelah Barat, Perbukitan Ambang, perkotaan Tomohon, kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong, Bukit Kasih serta Gunung Api Soputan, dan lainnya membuat mata yang memandang seakan tak mau berkedip walau sejenak untuk sebuah panorama alam nan indah itu.

Sunrise

"Langit biru adalah saat yang paling indah buat menonton keindahan alam. Namun, tak jarang kabut yang tiba-tiba datang, juga disukai karena suasananya lain. Kayak di Puncak, Bogor. Dingin sejuknya bikin asyik di badan," kata salah satu manager di Bukit Doa sambil menunjukkan spot yang bagus ada di belakang Chapel.

Karena sikon yang bagus itu, maka banyak pengunjung dalam kunjungannya ke obyek wisata religi dan alam ini selalu menyempatkan diri untuk berdiri di spot tersebut sekedar menikmati alam atau berfoto. Jika senja tiba, momen atau "golden blue dan sunset" dalam istilah fotografi bisa diabadikan di tempat ini.



Sunset
Share:

Pesona Amphiteater



"Amphiteater ini dipakai untuk apa?" tanya Hanik, pengunjung backpacker dari Jakarta yang datang dengan temannya Linda. Pertanyaan ini dilontarkan sesaat tiba di Amphi (sebutan populernya) dan pandangan matanya seakan menyapu bentuk bangunan yang cukup unik.

Hampir setiap orang yang melihatnya selalu menghubungkan Amphi dengan Colosseum Romawi, di mana Gladiator beraksi garang dan herois, Spontan menyebut Amphi sebagai miniatur Colosseum, tak sepenuhnya salah.

Amphi di Bukit Doa ini didesain bertrap-trap setengah lingkaran dan lantai dasarnya datar hingga siap untuk sebuah performance art, seperti koor, tari kabasaran, bisa berfungsi sebagai altar ibadat, atau pertunjukan lainnya. Pernah Amphi ini dipakai oleh TIC (Tomohon International Choir) untuk workshop dan compettion. Beberapa kelompok koor juga pernah tampil di Amphi ini untuk shooting acara TV Swasta, seperti Brownies, Jejak Langkah Peziarah, Jejak Petualang, Jalan-jalan dll.

"Sebenarnya kalau tampil di amphi sudah tak perlu pakai sound system. Karena sistem akustik Amphiteater cukup bagus. Nggak perlu keras-keras sudah terdengar oleh penonton yang ada di atas." ujar salah satu security menjelaskan Hanik dan temannya.



Daya tampung panggung terbuka amphi ini bisa mencapai 1500 orang. Sudah dilengkapi dengan lampu-lampu yang menempel di wall dan tangga. Disediakan juga ruang ganti dan toilet. Meski demikian, kendala utamanya adalah cuaca. Kalau panas, tidak ada tempat berteduh. Demikian juga kalau hujan. Karena itu, pemakai harus pandai memperhitungkan cuaca agar tidak terganggu iven-iven yang diselenggarakan di sini.

Keunikan bentuk bangunan Amphi sampai saat ini masih memikat hati pengunjung untuk berbagai acara seperti ibadat padang, inagurasi dan pembekalan. Selama ini, amphi telah memikat banyak fotografer untuk digunakan dalam pre-wedding. Sementara pengunjung yang membawa kamera tak melewatkan berfoto bersama di Amphiteater.
Share:

06/03/2012

Wisatawan Mancanegara Kagumi Bukit Doa Mahawu

Lawatan Para Uskup dari Amerika, Australia, Afrika, Vatikan.
 Magnet Bukit Doa Mahawu di Tomohon seakan tidak pudar sejak dibangun pada tahun 2007. Tercatat, sudah banyak pengunjung dari luar negreri datang ke lokasi. Kadang ada yang datang secara spontan karena diantar oleh guide tournya. Yang kerap terjadi, datang karena bersamaan dengan penyelenggaraan pertemuan international, atau nasional di Manado.

"Kami sering kedatangan para Menteri, Atase Militer dari negara-negara ASEAN, Eropa dan Amerika. Tak jarang, informasi kedatangannya begitu mendadak. Tapi kami sudah siap menerima siapa pun di sini", ujar salah security JSM. "Bahkan, kedatangan para tamu ini kami foto untuk kami simpas sebagai dokumen penting yang sewaktu-waktu bisa kami share kepada pengunjung lain"

Kedatangan para tamu asing dan sekaligus orang-orang penting setingkat Menteri memberi suasana istimewa bagi Bukit Doa ini. Lokasi favorit yang disukai adalah di belakang Chapel dengan view Gunung Lokon. Banyak yang ambil foto di spot gagah ini.

Ziarah Kelompok Umat Cinere Jakarta

Jikan diberitahu sebelumnya kami sebenarnya siap menyambut para tamu dengan gaya unik kami. Duduk di Cafe Moyaporong dengan sudut pandang pada Gunung Lokon, para tamu mendapat hidangan kuliner unik dari kami. Yaitu, pisang goreng dan ubi goreng "crispy" dicocol dengan rica roa. Udara sejuk mendukung untuk menikmati hidangan itu dengan minum "kehangatan" kopi hitam. Perbincangan informal pun masih bisa dilanjutkan di Moyaporong.

Selain tamu-tamu pejabat itu, kami juga sering mendapat tamu rombongan. Bukit Doa menjadi salah satu itinerary yang dijadwalkan bagi rombongan tour and travel dengan menggunakan bus pariwisata. Rombongan pelajar dan mahasiswa juga sering menggunakan fasilitas untuk kegiatan ibadat padang atau kegiatan kampus. Bahkan, kontur tanah yang berbukit-bukit sangat ideal untuk jalan sehat dari kelompok sekolah, instansi pemerintah atau swasta.
Salah Satu Perusahaan Disambut dengan Tari Kabasaran (MinahasaWarior Dance)

Family gathering, outing, outbound bisa juga dilakukan oleh corporate mana pun, di sekitar Bukit Doa yang memang memiliki lahan outbound dengan flying fox dan high rope. Bagi yang ingin retret atau seminar ynag membutuhkan tempat nginap, di komplek Bukit Doa tersedia tempat di Almanda Retret.
Share:

ARSIP Per Bulan

Definition List

Unordered List

Support