12/03/2012
Menghirup Energi Positif Kepariwisataan di Cafe Mahawu
Senin, 12 Maret 2012, Bukit Doa Mahawu diselimuti kabut disertai gerimis dan sekali-kali langit tak bersahabat dengan mencurahkan hujan lebat. Pengunjung obyek wisata religi ini tak seramai seperti hari libur atau Sabtu dan Minggu. Meski hari ini hari Senin, namun pengunjung pun masih juga datang untuk memasuki komplek Bukit Doa Mahawu.
Tercatat dalam buku tamu hari ini, rombongan dari Jakarta, Lansia Amurang, Keluarga Ibu Kapolres Tomohon, Rombongan dari SMK Kristen Solagratia, Tongkeina. Meski cuaca dingin, namun nampaknya para pengunjung menikmati sejuknya hawa pegunungan. "Torang so siap payung. Jadi for torang, hujan nyanda masalah." kata salah satu pengunjung yang sedang jalan-jalan di seputaran Amphiteater.
Dari sekian pengunjung yang menarik adalah rombongan dari SMK Solagratia. Menariknya adalah, selain memakai seragam kaos bercorak putih dan datang menggunakan bus pariwisata berwarna merah putih, mereka basah-basah dan menyibak kabut hanya untuk sebuah ujian pratek sekolah.
Rico, salah satu guru, guide tour kawakan dan owner Bellawisata Tour and Guide, mengatakan, "Saya bawa mereka untuk mengenal obyek-obyek wisata di Tomohon. Salah satunya di Bukit Doa ini. Kami berkunjung ke lokasi wisata ini dalam rangka Ujian Nasional Kompetensi Pratek/Kejuruan Usaha Perjalanan Wisata. Karena itu, tour kami kami beri judul Tour Guiding, Tour Planning and Ticketing."
Sebanyak 30 siswa dibawa ke lokasi dan didampingi oleh beberapa guru. Di salah satu ruang yang diberi nama ruang serba guna Cafe Mahawu, mereka mengadakan berbagai macam aktifitas. Salah satu yang wajib dilakukan oleh para siswa jurusan pariwisata ini adalah public speaking dalam bahasa Inggris. Tema yang diangkat adalah memperkenalkan obyek-obyek wisata, seperti Bunaken, Taman Nasional Tangkoko dll seolah-olah mereka ngomong di hadapan turis asing.
"Satu per satu saya suruh mereka maju di hadapan teman-teman untuk berbicara dan memperkenalkan secara detail obyek-obyek wisata di Sulut, tapi menggunakan dalam bahasa Inggris. Karena ini ujian pratek, maka saya nilai kelancaran mereka berbahasa Inggris." lanjut Rico.
Kedatangan para siswa jurusan pariwisata di lokasi wisata dan ziarah ini sangatlah positif. Tak hanya mempratekkan ilmu kepariwisataannya, tetapi mengenal secara dekat salah satu obyek wisata menambah semangat mereka untuk belajar secara profesional di jalur pariwisata. Bahasa Inggris merupakan bahasa wajib yang harus dikuasai untuk menjadi tour guide.
Tapi menguasai data-data tempat wisata lebih penting. "Berapa luas Pulau Bunaken? Siapa yang tahu? Sudah pernah ke Tangkoko? Di situ ada apa saja? Berapa luasnya?" kata Rico memberi pancingan pertanyaan seputar data base tempat wisata kepada siswanya agar menyertakan data akurat dalam public speaking-nya.
Setelah semua selesai ujian pratek, acara kemudian dilanjutkan dengan istirahat dan menikmati bekal makan yang dibawa. Hujan pun terus berlanjut. Dinginnya kawasan Bukit Doa mulai terasa di badan. Bus Pariwisata yang berlabel Ujian Nasional Kompetensi 2012 bergerak meninggalkan lokasi.
0 comments:
Posting Komentar