Secercah cahaya mentari akhirnya mucul juga di sela-sela guyuran hujan seminggu ini. Cuaca panas pukul dua belas siang, Rabu, 14 Naret 2012, tak disia-siakan oleh empat orang Crew dari Pacific TV, Manado yang datang melalui pintu masuk Selatan, pintu Jalan Saib.
"Kami (berempat) akan shooting di lokasi Jalan Salib ini untuk episode
Baron dan Survive Sulut yang kami tayangkan setiap Selasa, Jumat dan Minggu sore." kata Om Charlie memperkenalkan diri. "Jadi bentuk adegannya bagaimana ini? tanya saya sambil menyambut kedatangan mereka.
Kemudian Om Charlie, Produsernya menjelaskan tentang story boardnya. Diawali dari selamat datang di Jalan Salib Mahawu, lalu kemudian menuju ke 14 perhentian Jalan Salib. Sementara mengikuti Jalan Salib, adegan Pilatus menghukum mati Yesus, Simon Kirene membantu Yesus, Yesus dipaku pada kayu salib, Bunda Maria memangku jenasah Putera-Nya Yesus, sampai ke Gua Maria.
Perhentian-perhentian itu selain diambil gambarnya juga ada dialog dengan Host-nya tentang arti dan makna mengikuti Jalan Salib lewat para tokoh-tokoh tadi. Sebagaiman diketahui, bahwa Jalan Salib Mahawu didesain bukan menonton jalan salib tetatapi mengikuti jalan salib dengan cara meletakan setiap adegan berupa patung-patung diorama setinggi manusia di tengah jalan.
Nuansa mengenangkan kembali kisah sengsara dan penderitaan Yesus sangat dramatis karena patung-patungnya yang menggambarkan betapa beratnya Yesus memikul Salib, juga alam lingkungan yang sedikit menanjak penuh balutan natural hutan Mahawu. Di masa prapaskah ini banyak yang berdevosi atau beibadat jalan salib terutama pada hari Jumat.
Setelah melewati Yesus berjuma dengan para perempuan Yerusalem, tiba-tiba hujan turun. Namun shooting masih tetap berjalan hingga perhentian ke 14 di Makam Yesus yang kosong. Cameraman tetap roll di setiap perhentian. Dalam editingnya, narasi akan di tambah di setiap perhentian sesuai dengan buku doa Jalan Salib yang kami berikan kepada Om Charlie selaku Produser acara ini.
Closing adegan berada di spot terindah di belakang Chapel dengan latar belakang view kota Tomohon yang berbukit-bukit. Ucapan terima kasih atas kedatangan dan kesempatan shooting tersampaikan dalam closing adegan di lokasi ini.
Karena gerimis datang lagi, kami beristirahat sejenak untuk minum kopi hitam di Cafe Mahawu dekat Amphiteater. Dalam pembicaraan di cafe, Om Charlie mengatakan bahwa shooting ini dilakukan untuk episode Baron dan Survive Sulut sekaligus dalam rangka menyambut Paskah. Memang, Paskah tidak khidmat sebelum beribadat Jalan Salib tentunya.