Lokasi: Jalan Lingkar Timur Tomohon Utara | Fasilitas: Penginapan, Wedding Chapel, Outbound, Amphiteatre, Jalan Salib dan Gua Maria | #BukitDoaMahawu

PLS 2023 SMP Lokon di Bukit Doa Mahawu

Pengenalan Lingkungan Sekolah 82 siswa kelas 7 SMP Lokon TA 2023-2024 ditutup di Bukit Doa Mahawu.

Romantisme Wedding Party di Bukit Doa Mahawu

Bentangan garis lampu memayungi mesera setiap undangan para tamu pesta perkawinan bernuansa alam di Bukit Doa Mahawu.

Camping PLS SMA Lokon di Bukit Doa Mahawu

Camping Ground Bukit Doa Mahawu menutup rangkaian Pengenalan Lingkungan Sekolah 154 siswa angkatan 21 SMA Lokon.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Gunung Lokon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gunung Lokon. Tampilkan semua postingan

11/03/2012

Eksotiknya Panorama Alam Dari Bukit Doa

Tempat Strategis Untuk Menikmati Eksotiknya Panorama Alam


Masih ingat kisah tentang meletusnya Gunung Lokon? Kalau belum, silahkan klik di sini atau silahkan membaca tulisan di Kompasiana dengan mengklik judul ini "Gunung Lokon Antara Ironi dan Bahaya".

Masyarakat setempat menyebut kejadian letusan Gunung Lokon dengan "Lokon basembur atau Lokon so polote". Meletus, basembur, so polote atau erupsi, artinya sama. Yaitu keluarnya lava pijar atau debu vulkanik yang membumbung ke langit setinggi 300 hingga 500 meter dari kawah Tompaluan, Gunung "berapi" Lokon yang masih aktif.

Masyarakat setempat sudah bisa mengukur besar kecilnya letusan. Jika letusan itu disertai dengan dentuman keras yang mampu menggetarkan kaca-kaca rumah penduduk hingga berderit-derit bunyinya, nah letusan itu dianggap berskala besar. Mereka siap dan selalu waspada untuk segera mengungsi hindari debu vulkanik yang jatuh, sebagaimana diintruksikan oleh team SAR. Terlalu seringnya Gunung Lokon ba sembur, membuat masyarakat terbiasa dengan situasi dan kondisi itu sehingga merasa tenag dan tak seheboh seperti yang diberitakan di TV swasta

Aktifitas vulkanik Gunung Lokon, atau terlihatnya asap 'brokoli" ke langit dari kawah Tompaluan, rupanya menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung Bukit Doa. "Saya mau foto bersama dengan background Gunung Lokon", demikian komentar salah satu pengunjung yang datang dengan rombongan.

Banyak pengunjung yang tahu bahwa panorama alam Tomohon dan sekitarnya, memang eksotik jika dilihat dari Bukit Doa Mahawu. Sejauh mata memandang dan mengarahkan pandangan sambil menyisir dari Utara ke Selatan, hamparan lanskap alam ciptaan Tuhan, terlihat eksotik nan indah.

Bukit Tatawiran, Gunung Lokon dengan asapnya, perkampungan padat di kaki Gunung, pantai Amurang di sebelah Barat, Perbukitan Ambang, perkotaan Tomohon, kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong, Bukit Kasih serta Gunung Api Soputan, dan lainnya membuat mata yang memandang seakan tak mau berkedip walau sejenak untuk sebuah panorama alam nan indah itu.

Sunrise

"Langit biru adalah saat yang paling indah buat menonton keindahan alam. Namun, tak jarang kabut yang tiba-tiba datang, juga disukai karena suasananya lain. Kayak di Puncak, Bogor. Dingin sejuknya bikin asyik di badan," kata salah satu manager di Bukit Doa sambil menunjukkan spot yang bagus ada di belakang Chapel.

Karena sikon yang bagus itu, maka banyak pengunjung dalam kunjungannya ke obyek wisata religi dan alam ini selalu menyempatkan diri untuk berdiri di spot tersebut sekedar menikmati alam atau berfoto. Jika senja tiba, momen atau "golden blue dan sunset" dalam istilah fotografi bisa diabadikan di tempat ini.



Sunset
Share:

06/03/2012

Wisatawan Mancanegara Kagumi Bukit Doa Mahawu

Lawatan Para Uskup dari Amerika, Australia, Afrika, Vatikan.
 Magnet Bukit Doa Mahawu di Tomohon seakan tidak pudar sejak dibangun pada tahun 2007. Tercatat, sudah banyak pengunjung dari luar negreri datang ke lokasi. Kadang ada yang datang secara spontan karena diantar oleh guide tournya. Yang kerap terjadi, datang karena bersamaan dengan penyelenggaraan pertemuan international, atau nasional di Manado.

"Kami sering kedatangan para Menteri, Atase Militer dari negara-negara ASEAN, Eropa dan Amerika. Tak jarang, informasi kedatangannya begitu mendadak. Tapi kami sudah siap menerima siapa pun di sini", ujar salah security JSM. "Bahkan, kedatangan para tamu ini kami foto untuk kami simpas sebagai dokumen penting yang sewaktu-waktu bisa kami share kepada pengunjung lain"

Kedatangan para tamu asing dan sekaligus orang-orang penting setingkat Menteri memberi suasana istimewa bagi Bukit Doa ini. Lokasi favorit yang disukai adalah di belakang Chapel dengan view Gunung Lokon. Banyak yang ambil foto di spot gagah ini.

Ziarah Kelompok Umat Cinere Jakarta

Jikan diberitahu sebelumnya kami sebenarnya siap menyambut para tamu dengan gaya unik kami. Duduk di Cafe Moyaporong dengan sudut pandang pada Gunung Lokon, para tamu mendapat hidangan kuliner unik dari kami. Yaitu, pisang goreng dan ubi goreng "crispy" dicocol dengan rica roa. Udara sejuk mendukung untuk menikmati hidangan itu dengan minum "kehangatan" kopi hitam. Perbincangan informal pun masih bisa dilanjutkan di Moyaporong.

Selain tamu-tamu pejabat itu, kami juga sering mendapat tamu rombongan. Bukit Doa menjadi salah satu itinerary yang dijadwalkan bagi rombongan tour and travel dengan menggunakan bus pariwisata. Rombongan pelajar dan mahasiswa juga sering menggunakan fasilitas untuk kegiatan ibadat padang atau kegiatan kampus. Bahkan, kontur tanah yang berbukit-bukit sangat ideal untuk jalan sehat dari kelompok sekolah, instansi pemerintah atau swasta.
Salah Satu Perusahaan Disambut dengan Tari Kabasaran (MinahasaWarior Dance)

Family gathering, outing, outbound bisa juga dilakukan oleh corporate mana pun, di sekitar Bukit Doa yang memang memiliki lahan outbound dengan flying fox dan high rope. Bagi yang ingin retret atau seminar ynag membutuhkan tempat nginap, di komplek Bukit Doa tersedia tempat di Almanda Retret.
Share:

Gunung Lokon Meletus Lagi



Pagi ini, Jumat 10 februari 2012, pukul 08.21 wita, tiba-tiba terdengar bunyi suara dentuman keras menggelegar.  Hampir bersamaan dengan suara itu, kaca-kaca pada pintu dan jendela Alamanda Retreat serentak bergetar hingga menimbulkan getaran keras. Saya dan teman-teman dibuat kaget oleh suara dentuman keras itu.

Tanpa pikir panjang saya langsung berlarian ke luar kamar kerja saya dan secara otomatis kamera di dekat saya langsung saya bawa keluar. Saya bersama teman-teman lainnya berhamburan berlari sampai sedikit ngos-ngosan menuju ke spot di halaman belakang Chapel Mahawu. Spot itu terbuka mengarah ke Gunung Lokon tanpa halangan sedikitpun sehingga memandang letusan Gunung Lokon begitu lega.

Saya tiba di spot di itu pada pukul 08.30 wita. Saya lihat ke arah Kawah Tompaluan Gunung Lokon. Asap tebal vulkanik telah membumbung tinggi ke udara. Diperkirakan tingginya hingga 5000 meter ke langit. Warna pekat hitam keabu-abuan menggumpal dan seperti menari-nari dihembus angin ke arah Barat Daya.  “Wouww, Lokon nyembur lagi”, teriak salah satu teman saya. “Bisa jadi debunya ciri di tempat torang (Bukit Doa Mahawu)”, ujarnya lagi.

Erupsi letusan Gunung Lokon kali ini tidak luput dari kamera saya. Bahkan setiap pergerakan gumpalan awan vulkaniknya dari detik ke detik, terus saya monitor lewat kamera yang saya bawa. Karena itu, saya bisa melihat di daerah mana saja yang terkena hujan debu vulkanik Gunung Lokon.



Saya memperkirakan desa Kakaskasen yang berada sangat dekat (1 km) dengan lubang kawah akan terkena guyuran abu vulkanik. Namun, dari pemantaun di tempat saya di lereng Gunung Mahawu, tampak hanya dilewati. Tak lama kemudian saya mendapat informasi, bahwa kata teman saya yang berada di SMA Lokon, yang berjarak 2,5 km dari lubang kawah, hanya sedikit saja terkena dampak abu vulkanik.

Desa-desa yang terkena debu vulkanik erupsi Gunung Lokon antara lain Wailan, Woloan, Kayawu, Tara-tara, dan sebagian kota Tomohon. Tanah-tanah dan rumah-rumah yang semula kelihatan hijau asri dan bersih di pagi yang cerah tiba-tiba berubah kecoklat-coklatan akibat dari debu vulkanik yang jatuh ke daerah itu. Pemandangan ini terus melebar seiring dengan angin yang menghembuskan debu-debu vulkanik ke arah Barat Daya.

Kondisi semacam ini diperkirakan akan merusak tanaman sayuran yang sementara sedang menghijau. Tak hanya itu, tanaman padi yang baru ditanam pun terancam gagal panen akibat tertimpa hujan debu vulkanik yang kali ini cukup tebal. Entah berapa kerugian yang diderita oleh para petani, baik sayuran, bunga maupun padi.

Tak ada suara sirene yang meraung-raung sebagai tanda adanya tanggap darurat bencana. Saat gunung meletus suara tampak senyap. Barangkali banyak penduduk sedang asyik melihat letusan itu sekaligus bersikap waspada melihat kemungkin apa yang terjadi.  Pasca letusan saya melihat sekitar kawah Tompaluan masih terlihat titik-titik asap putih yang masih mengebul. Diperkirakan lava pijar mulai menghanguskan lahan sekitar kawah. Namun, api tidak kelihatan menyala.


Erupsi letusan Gunung Lokon memang sudah diperkirakan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan aktivitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkat sejak pukul 14.00 WITA hari ini. Jika peningkatan kegempaan terus berlangsung, potensi munculnya letusan bisa saja terjadi.  (sumber: VivaNews)

Gunung Lokon termasuk gunung berapi yang boleh dikata sangat aktif. Yang terkahir Gunung Lokon meletus pada tanggal 6 Januari 2012. Sebelumnya juga meletus pada tanggal 27 Desember 2011.
Share:

ARSIP Per Bulan

Definition List

Unordered List

Support