11/03/2012
Pesona Amphiteater
"Amphiteater ini dipakai untuk apa?" tanya Hanik, pengunjung backpacker dari Jakarta yang datang dengan temannya Linda. Pertanyaan ini dilontarkan sesaat tiba di Amphi (sebutan populernya) dan pandangan matanya seakan menyapu bentuk bangunan yang cukup unik.
Hampir setiap orang yang melihatnya selalu menghubungkan Amphi dengan Colosseum Romawi, di mana Gladiator beraksi garang dan herois, Spontan menyebut Amphi sebagai miniatur Colosseum, tak sepenuhnya salah.
Amphi di Bukit Doa ini didesain bertrap-trap setengah lingkaran dan lantai dasarnya datar hingga siap untuk sebuah performance art, seperti koor, tari kabasaran, bisa berfungsi sebagai altar ibadat, atau pertunjukan lainnya. Pernah Amphi ini dipakai oleh TIC (Tomohon International Choir) untuk workshop dan compettion. Beberapa kelompok koor juga pernah tampil di Amphi ini untuk shooting acara TV Swasta, seperti Brownies, Jejak Langkah Peziarah, Jejak Petualang, Jalan-jalan dll.
"Sebenarnya kalau tampil di amphi sudah tak perlu pakai sound system. Karena sistem akustik Amphiteater cukup bagus. Nggak perlu keras-keras sudah terdengar oleh penonton yang ada di atas." ujar salah satu security menjelaskan Hanik dan temannya.
Daya tampung panggung terbuka amphi ini bisa mencapai 1500 orang. Sudah dilengkapi dengan lampu-lampu yang menempel di wall dan tangga. Disediakan juga ruang ganti dan toilet. Meski demikian, kendala utamanya adalah cuaca. Kalau panas, tidak ada tempat berteduh. Demikian juga kalau hujan. Karena itu, pemakai harus pandai memperhitungkan cuaca agar tidak terganggu iven-iven yang diselenggarakan di sini.
Keunikan bentuk bangunan Amphi sampai saat ini masih memikat hati pengunjung untuk berbagai acara seperti ibadat padang, inagurasi dan pembekalan. Selama ini, amphi telah memikat banyak fotografer untuk digunakan dalam pre-wedding. Sementara pengunjung yang membawa kamera tak melewatkan berfoto bersama di Amphiteater.
0 comments:
Posting Komentar